Saat menstruasi wanita memang sering kurang nyaman dalam beraktivitas.
Jangankan untuk aktif bergerak, mereka bahkan sering serba salah
memposisikan diri ketika istirahat. Rasa kram perut dan takut bocor juga
membuat wanita kerap cemas bahkan tidak bisa tidur semalaman. Apa Anda
juga sering mengalaminya?
Mengatasi rasa kurang nyaman ketika
tidur kala menstruasi sebenarnya tidak terlalu susah. Menurut para pakar
kesehatan, wanita disarankan untuk tidur dengan posisi meringkuk
seperti janin dalam kandungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi
rasa kram dan membuat Anda lebih nyaman beristirahat.
"Tidur
dengan posisi seperti janin mengurangi tekanan pada otot-otot bagian
perut," jelas Lisa Lindley, M.D. selaku ginekolog Eisenhower Women's
Health kepada Glamour.
Pendapat serupa juga diungkapkan Jennifer
Wider, M.D. yang mengatakan jika banyak wanita merasakan manfaatkan dari
tidur dengan posisi tersebut. Jennifer menjelaskan bahwa meringkuk
dapat merelaksasi otot rangka di sekitar perut dan mengurangi tegangan
sehingga meminimalisir rasa kram dan nyeri.
Tak hanya kata para
ginekolog, tim peneliti untuk aplikasi menstruasi Clue juga telah
membuktikan efek positif posisi meringkuk saat datang bulan. Saat dua
kaki ditempelkan ketika istirahat ternyata membuat cairan menstruasi
tidak rentan bocor sepanjang malam.
Selain dengan meringkuk, dianjurkan pula agar Anda menghindari
posisi tengkurap. Jennifer mengungkapkan jika menindih perut bisa
menekan uterus sehingga darah yang keluar semakin banyak. Dengan begitu,
tentu saja kesempatan terjadinya kebocoran atau tembus jadi lebih
meningkat.
Cara lain agar istirahat Anda lebih tenang kala
menstruasi adalah dengan bantuan obat. Beberapa hari sebelum datangnya
menstruasi, konsumsi ibuprofen atau naproxen untuk mengurangi rasa nyeri
di perut. Bisa juga dengan mandi atau merendam sebelum tidur,
menggunakan produk-produk beraroma lavender, tidur dengan heating pad,
atau merenggangkan badan.
Bila malas berurusan dengan bocor atau
tembus di pagi hari, Anda bisa memakai menstrual cup, pakaian dalam
khusus menstruasi, atau celana pendek ketat agar pembalut tidak
berpindah. Tapi Dr. Lisa tidak menyarankan penggunaan tampon saat malam
karena bisa menyebabkan infeksi. (ami/ami)
Sumber: http://wolipop.detik.com/