Banyak wanita berhijab dunia yang berhasil menuai prestasi di bidangnya,
termasuk olahraga. Bahkan beberapa hijabers dari berbagai negara
dipercaya untuk mewakili bangsanya dalam pertandingan olahraga dunia,
Olimpiade 2016.
Meski masuk ke babak pertandingan internasional
namun mereka tetap setia dengan jilbabnya. Seperti Ibtihaj Muhammad,
atlet berhijab pertama yang wakili Amerika di Olimpiade. Ibtihaj pun
menjadi sorotan karena ia mampu meraih medali perunggu dalam cabang
olahraga anggar di Olimpiade 2016. Selain Ibtihaj, ada atlet berhijab
lain yang juga menjadi sorotan dunia. Siapa saja mereka?
1. Ibtihaj Muhammad
Ibtihaj Muhammad menjadi hijabers yang paling disorot karena
mewakili Amerika Serikat (AS). Prestasi wanita 30 tahun itu di cabang
olahraga anggar memang bisa dibanggakan. Wanita berdarah Afrika itu
pernah memenangkan medali perunggu di Women's Sabre World Cup yang
berlangsung di Athens, Yunani, pada awal 2016 lalu. Di Olimpiade 2016
yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brazil, hijabers asal New Jersey itu
kembali meraih medali perunggu di Olimpiade 2016.
Ibtihaj berharap bisa menunjukkan kepada dunia bahwa perempuan
muslim dapat unggul dalam olahraga. ""Aku suka kenyataan bahwa aku
berbeda dari lainnya. Tapi itu tidak akan menghalangi jalanku, aku
selalu percaya kalau kerja keras, ketekunan akan membuahkan hasil yang
baik," ujar wanita yang pernah meraih medali emas di World Fencing
Championships, Kazan, Russia, pada 2014 itu.
2. Kariman Abuljadayel
Selain Ibtihaj, ada pula atlet sprint atau pelari jarak pendek yang
juga mengenakan jilbab selama pertandingan di Olimpiade 2016. Dia adalah
Kariman Abuljadayel.
Kariman merupakan atlet sprint yang
mewakili Arab Saudi. Ketika bertanding di Olimpiade 2016, Kariman tidak
berhasil membawa pulang medali. Ia harus puas hanya sampai peringkat 23
dengan hasil akhir 14,6 detik. Namun wanita 22 tahun ini menjadi sorotan
dan menuai banyak pujian dari netizen. Banyak pengguna sosial yang
terus memberikan pujian serta dukungan mereka kepada Kariman.
3. Doaa Elghobashy
Seperti Ibtihaj, Doaa Elghobashy juga menjadi atlet berhijab yang
sama-sama mencetak sejarah di Olimpiade 2016. Doaa disebut-sebut sebagai
atlet voli pantai berhijab pertama yang berkompetisi di Olimpiade.
Sosok Doaa saat berlaga bersama tim voli pantai Mesir di Pantai
Copacabana, Rio de Janeiro, Brazil memang menarik perhatian. Pada
pertandingan melawan tim Jerman itu, dia menjadi satu-satunya wanita
berhijab.
Penampilannya tampak kontras dengan tim Jerman yang ketika
bertanding mengenakan bikini, seragam yang umumnya dipakai para atlet
voli pantai. Sementara wanita kelahiran 8 November 1996 itu mengenakan
busana tertutup, celana panjang, baju lengan panjang dan hijab. Doaa
mengaku sudah mengenakan hijab sejak 10 tahun terakhir.
"Hijabku
tidak menghalangiku melakukan hal-hal yang aku sukai dan voli pantai
adalah salah satunya," ujar wanita berusia 19 tahun itu.
4. Sarah Attar
Sarah Attar merupakan salah satu atlet marathon berhijab yang
menarik perhatian di Olimpiade 2016. Sebelumnya, wanita 23 tahun itu
memang sudah mencetak sejarah dengan menjadi hijabers pertama asal Arab
Saudi yang bersaing di Olimpiade 2012 ketika Saudi Olympic Committee
mencabut larangan wanita terjun ke pertandingan olahraga.
Di
2016, Attar kembali dipercaya mewakili Arab Saudi. Ia memiliki misi
ingin menginspirasi perempuan Arab lainnya agar terjun ke dunia
olahraga. Attar mengaku bangga bisa kembali dipercaya mewakili Arab
Saudi di Olimpiade. Meski tidak menang di Olimpiade 2016 namun Attar
tetap mengaku senang karena bisa bertemu dengan atlet lain dari berbagai
negara.
"Kita saling berbagi saran satu sama lain bagaimana menjadi pelari yang baik," ujarnya. (ays/ays)
Sumber: http://wolipop.detik.com/